Tampilkan postingan dengan label KISAH INSPIRASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH INSPIRASI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 April 2020

Lagu BISU

Alkisah, tersebutlah seorang perempuan muda yang menjalin cinta dengan seorang pemuda. hubungan ini ditentang kedua orang tua perempuan muda. Alasan mereka, pria tersebut berasal dari latar belakang yang beda, tak punya masa depan, dan hidupnya akan susah jika menikah dengan pria tersebut.
Di tengah tekanan keluarganya, perempuan muda itu selalu bertanya kepada kekasihnyam seberapa besar dan dalam cintanya kepadanya. Si pemuda tak pandai bicara dan sering membuat kekasihnya kecewa.
Sesudah pacaran beberapa tahun, pria itu lulus dan memutuskan sekolah di luar negri, sebelum berangkat, ia melamar kekasihnya.
“saya tidak pandai mengucapkan kata-kata mesra. Saya hanya tahu, saya mencintaimu. Jika kamu berkenan, saya akan menjaga dan melindungimu semumur hidupku. Tentang keluargamu, saya akan berusaha bicara sebaik-baiknya dengan mereka. Maukah kamu menikah dengan saya..?” tanyanya.
Perempuan itu setuju. Berkat kegigihan pemuda itu, keluarga perempuan akhirnya setuju juga. Karena akan meneruskan sekolah, keluarga kesua belah pihak setuju, nmereka tunangan dulu.
Pasangan ini terus berhubungan lewat surat dan telepon. Kendatipun sulit, mereka tidak pernah menyerah.
Suatu hari, ketika sedang menuju ke tempat kerja, perempuan itu ditabrak mobil karena supirnya kehilangan kendali. Ketika terbangun, perempuan itu melihat kedua orang tuanya di samping ranjangnya. Perempuan itu tahu, dirinyaterluka parah. Melihat ibunya menangis, ia ingin menghiburya. Di saat itulah ia sadar,yang keluar dari mulutnya hanya desahan.
Orangtuanya menyampaikan penjelasan dokter pada anaknya. Bahwa kecelakaan itu membuatnya tak bisa bicara. Perempuan muda itu menangis dalam bisu.
Keluar dari rumah sakit, dan pulang kerumah, segala sesuatu tetap sama. Satu-satunya yang beda adalah ketika telepon berdering. Hatinya terasa diris-iris mendengar dering telepon yang dulu membuat hatinya berbunga-bunga. Kono ia hanya bisa menangis dan tak bisa menjawabnya.
Agar tidak menjadi beban bagi tunangannya, ia lalu memutuskan pertunangan. Ia menulis surat kepada tunangannya dan mengatakan tak ingin menunggu lama dan lebih suka putus tunangan. Cincin pertunangan juga dikembalikan kepada si pria.
Si pria terus menelepon sampai tak terhitung berapa kali, mengirim beribu-ribu surat, tapi tak ada balasan. Perempuan muda itu hanya bisa menangis dan menangis terus.
Kedua orang tua perempuan itu cemas dengan kondisi anaknya. Mereka lalu memutuskan pindah ke kota lain agar ankanya bisa melupakan semua pengalaman pahitnya.
Dilingkungan yang baru, perempuan itu belajar bahasa isyarat dan memulai hidup baru. Ia terus mengatakan pada dirinya sendiri, ia harus melupakan mantan tunangannya.
Suatu hari, seorang sahabatnya datang berkunjung dan memberitahu, tunangannya sudah selesai sekolah dan kembali ke kota kediamannya. Perempuan itu meminta temannya jangan memberitahu keadaan dan alamat barunya. Sejak itu, tak ada kabar lagi tentang mantan tunangannya.
Setahun kemudian, sahabatnya datang lagi dan menyerahkan sebuah amplop berisi undangan untuk pernikahan mantan tunangannya. Hati perempuan muda itu terasa hancur berkeping-keping. Ketika ia membuka amplop, ia melihat……. namanya tercantum disana.
Sebelum sempat bertanya kepada sahabatnya, pria belahan jiwanya sudah di depan mata. Dengan bahasa isyarat pria itu berkata.
“Selama setahun saya belajar bahasa isyarat. Saya hanya ingin memberitahu, bahwa saya tidak lupa dengan janji saya: akan selalu menjaga dan mencintaimu. Izinkan saya menjadi suaramu. Saya sayang padamu.”
Selesai berkata, ia mengeluarkan cincin pertunangan yang dikembalikan si perempuan. Lalu memasangkannya di jari manisnya. Perempuan itu tersenyum bahagia.
Share:

Selasa, 31 Maret 2020

Lagu BUAH DARI KOMITMEN DAN KESABARAN

John Blanford berdiri tegak dari bangku di Stasiun Kereta Api sambil melihat ke arah jarum jam, pukul 6 kurang 6 menit. John sedang menunggu seorang gadis yang dekat dalam hatinya tetapi tidak mengenal wajahnya, seorang gadis dengan setangkai mawar. Lebih dari setahun yang lalu John membaca buku yang dipinjam dari Perpustakaan . Rasa ingin tahunya terpancing saat ia melihat coretan tangan yang halus di buku tersebut. Pemilik terdahulu buku tersebut adalah seorang gadis bernama Hollis Molleon. Hollis tinggal di New York dan John di Florida. John mencoba menghubungi sang gadis dan mengajaknya untuk saling bersurat Beberapa hari kemudian, John dikirim ke medan perang, Perang Dunia II. Merek terus saling menyurati selama hampir 1 tahun. Setiap surat seperti layaknya bibit yang jatuh di tanah yang subur dalam hati masing2 dan jalinan cinta merekapun tumbuh.
John berkali-kali meminta agar Hollis mengirimkannya sebuah foto. Tetapi sang gadis selalu menolak, kata sang gadis "Kalau perasaan cintamu tulus, John, bagaimanapun rupaku tidak akan merubah perasaan itu, kalau saya cantik, selama hidup saya akan bertanya-tan ya apakah mungkin perasaanm u itu hanya karena saya cantik saja, kalau saya biasa2 atau cenderung jelek, saya takut kamu akan terus menulis hanya karena kesepian dan tidak ada orang lain lagi dimana kamu bisa mengadu. Jadi sebaiknya kamu tidak usah tahu bagaimana rupa saya. Sekembalinya kamu ke New York nanti kita akan bertemu muka. Pada saat itu kita akan bebas untuk menentukan apa yang akan kita lakukan."
Mereka berdua membuat janji untuk bertemu di Stasiun Pusat di New York pukul 6 sore setelah perang usai. "Kamu akan mengenali saya, John, karena saya akan menyematkan setangkai bunga mawar merah pada kerah bajuku", kata Nona Hollis.
Pukul 6 kurang 1 menit sang perwira muda semakin gelisah, tiba2 jantungnya hampir copot, dilihatnya seorang gadis yang sangat cantik berbaju hijau lewat di depannya, tubuhnya ramping, rambutny a pirang bergelombang, matanya biru seperti langit, luar biasa cantiknya... .. Sang perwira mulai menyusul sang gadis, dia bahkan tidak menghirauka n kenyataan bahwa sang gadis tidak mengenakan bunga mawar seperti yang telah disepakati. Hanya tinggal 1 langkah lagi kemudian John melihat seorang wanita berusia 40 tahun mengenakan sekuntum mawar merah di kerahnya. "O....itu Hollis!!!!"
Rambutnya sudah mulai beruban dan agak gemuk. Gadis berbaju hijau hampir menghilang . Perasaan sang perwira mulai terasa terbagi 2, ingin lari mengejar sang gadis cantik tetapi pada sisi lain tidak ingin menghianati Hollis yang lembut dan telah setia menemaninya selama perang. Tanpa berpikir panjang, John berjalan menghamp iri wanita yang berusia setengah baya itu dan menyapanya, "Nama saya John Blanford, anda tentu saja Nona Hollis, bahagia sekali bisa bertemu dengan anda, maukah anda makan malam bersama saya?"
Sang wanita tersenyum ramah dan berkata "Anak muda, saya tidak tahu apa artinya semua ini, tetapi seorang gadis yang berbaju hijau yang baru saja lewat memaksa saya untuk mengenakan bunga mawar ini dan dia mengatakan kalau anda mengajak saya akan maka saya diminta untuk memberitahu anda bahwa dia menunggu anda di restoran di ujung jalan ini, katanya semua ini hanya ingin menguji anda."
Share:

Senin, 30 Maret 2020

Lagu PEREMPUAN

Untuk perempuan..
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkardan ia melontarkan kata-kata menyakitkan.
Aku tahu ia menyesali perbuatannyakarena hari ini ia mengirim aku bunga.Aku mendapat bunga hari ini.
Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami.Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikkuAku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali perbuatannyakarena ia mengirim bunga padaku hari ini.Aku mendapat bunga hari ini,padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain.
Semalam ia memukuli aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu.Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang.
Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam,karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
Ada bunga untukku hari ini.Hari ini adalah hari istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam.
Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya,aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini.
Puisi ini adalah puisi yg dibuat oleh seorang perempuan untuk para perempuan.
Share:

Minggu, 29 Maret 2020

Lagu AKU SANGAT MENCINTAINYA

Aku Sangat Mencintainya
Pendeta sudah hampir selesai membacakan doa pada upacara pemakaman. Tiba-tiba pria berumur 78 tahun yang istrinya—teman hidupnya selama 50 tahun—meninggal dunia dan baru saja dimakamkan berseru dengan sedih, “Aduh, aduh, betapa besarnya cintaku kepadanya!”
Keluh kesahnya itu terasa mengganggu ketenangan upacara yang berlangsung khusyuk itu. Para anggota keluarga dan teman-teman yang berdiri di sekeliling nampak kaget dan kikuk karenanya. Anak-anak pria itu, yang semua sudah dewasa, berusaha menenangkannya.
“Sudahlah, Ayah—kami mengerti. Sudah, tenanglah.” Pria lansia itu menatap peti mati yang dengan pelan pelan diturunkan ke dalam liang makam, sementara pendeta mengakhiri doa.Setelah selesai, dipersilahkannya sanak keluarga menaburkan tanah ke atas peti mati sebagai tanda bahwa maut merupakan akhir yang pasti.
Hadirin secara bergilir melakukannya, kecuali pria lansia itu. ”Aduh, aku sangat mencintainya!” keluhnya dengan suara keras.
Ketiga anaknya berusaha lagi menenangkannya, tetapi ia terus saja berkeluh kesah, ”Aku mencintainya!”Ketika para pelayat mulai beranjak hendak pergi, pria itu tetap saja berdiri di tempat semula sambil menatap ke dalam liang.
Kini pendeta menghampirinya, ”saya tahu bagaimana perasaan Anda, tetapi kini sudah waktunya pergi. Kita semua harus pergi dari sini dan meneruskan kehidupan kita.”
”Aduh, betapa besarnya cintaku kepadanya!” keluh pria malang itu dengan sedih. ”Anda tidak mengerti,” ujarnya kepada pendeta. ”Saya pernah sekali hendak mengucapkannya kepadanya.”
Kelemahan terbesar dari kebanyakan manusia adalah keseganan untuk menyatakan pada orang lain betapa mereka menyayangi orang-orang itu sewaktu mereka masih hidup.
Share:

Sabtu, 28 Maret 2020

Lagu AKU BERSYUKUR

saya bersyukur:
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup
10. Untuk setiap permasalahan hidup yang saya hadapi, karena itu artinya Tuhan sedang membentuk dan menempa saya untuk menjadi lebih baik lagi
Share:

Jumat, 27 Maret 2020

Lagu CINTAILAH IBUMU!

Ketika Tuhan telah mengakhiri penciptaanNYA di hari kelima, pada hari keenam IA telah menciptakan Adam dan kini giliran IA menciptakan seorang ibu. Salah seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata,” Banyak sekali waktu yang dihabiskan untuk menciptakan calon ibu ini.” Tuhan menjawab,” Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan? Ibu ini harus tahan air (Waterproof) tapi bukan dari plastik. AKU mendesain 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai. Ia harus bisa hidup dari makanan yang seadanya. Ia harus memiliki telinga yang lebar untuk menampung semua keluhan anak-anak dan suaminya. Ia harus didesain dengan ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Dia harus memiliki lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah. AKU juga akan memberinya 6 pasang tangan. Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya,” Enam pasang tangan?” “Tentu saja…… tetapi bukan tangan yang akan merepotkan AKU, melainkan tangan yang melayani dan mengatur segalanya menjadi lebih baik. AKU juga akan memberi 3 pasang mata padanya.” Si malaikat semakin heran,” Bagaimana modelnya?” Tuhan mengangguk-angguk,” Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat, dimana ia dapat mengetahui yang terjadi tanpa harus bertanya. Sepasang mata kedua KUberi nama mata hati yang berfungsi turut merasakan kegembiraan dan kesedihan anak-anaknya. Sepasang mata ketiga berfungsi untuk menatap lembut anak-anaknya yang melakukan kekeliruan. Mata itu dapat berkata,” Saya mengerti dan saya sayang kamu, lain kali jangan lakukan hal ini lagi ya….”
“Istirahatlah,” saran malaikat. “AKU tidak dapat, AKU sudah hampir selesai. Sebagai ibu, nantinya ia harus dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Ia akan kulengkapi dengan kepandaian untuk mengatur 2 ons daging bagi 6 orang anak. Ia juga harus mampu menyuruh anak berumur 9 tahun untuk pergi mandi pada saat ia sedang asyik bermain. “Akhirnya si malaikat memutar-mutar contoh ibu itu perlahan-lahan. “Terlalu lunak,” komentarnya. “Tapi kuat,” jawab Tuhan,” tak dapat kau bayangkan betapa banyak beban yang dapat ia pikul dan derita.” Apakah ia dapat berpikir?” tanya malaikat. “Ia bukan hanya dapat berpikir, tetapi ia dapat memberikan gagasan dan ide-ide,” kata Tuhan. Malaikat menyentuh pipinya,” Eh…. ada kebocoran di sini.” Itu bukan kebocoran, itu adalah airmata ….. airmata kesenangan, airmata kesedihan, airmata kekecewaan, airmata kesakitan, airmata kesepian, airmata kebanggaan dan airmata airmata lainnya.”
Akhirnya malaikat berkata kepada semua anak di dunia. “Cintailah ibumu, karena banyak penderitaan yang harus ditanggungnya demi anak-anaknya. Cintailah istrimu, karena ia telah menjadi penolong bagimu dalam banyak hal.”
Share:

Kamis, 26 Maret 2020

Lagu KOPI ASIN

Seorang laki-laki datang ke sebuah pesta. Meskipun penampilannya tidak jauh beda dengan penampilan laki-laki lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik padanya. Ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi. Karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan, gadis itupun memenuhi undangannya. Mereka berdua kini duduk di sebuah warung kopi. Begitu gugugpnya laki-laki itu hingg ia tidak tahu bagaimana harus memulai sebuah percakapan.
Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan,”Dapatkah engkau memberiku sedikit garam untuk kopiku?” Setiap orang yang ada di sekitar mereka memandang laki-laki itu keheranan. Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke dalam kopinya lalu meminumnya. Penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk di depannya bertanya,” Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?” Laki-laki itupun menjawab,” Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. Sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin, aku terkenang kembali akan masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku sangat merindukan kampung halamanku, aku merindukan orangtuaku yang tetap hidup di sana.” Ia mengatakan itu sambil berurai airmata, kelihatannya ia sangat tersentuh.
Gadis itu berpikir,”Apa yang diceritakan oleh laki-laki itu adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam. Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggungjawab terhadap seisi rumahnya.” Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya.
Merekapun berpacaran. Gadis itu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki tersebut. Laki-laki itu toleransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya. Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia. Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.
Sesudah 40 tahun menikah, meninggallah suaminya. Ia meninggalkan surat kepada istrinya,”Sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup. Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang kopi asin. Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita. Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku maksudkan adalah gula. Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan padamu hal yang sebenarnya, sebagaimana aku telah berjanji bahwa akau tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga. Tetapi aku tidak sanggup mengatakan hal ini. Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini padamu bahwa aku tidak suka kopi asin. Rasanya aneh dan tidak enak. Selama hidupku aku baru meminum kopi asin sejak aku mengenalmu. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki dalam hidupku. Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku akan tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya, meskipun aku harus meminum kopi asin lagi.” Airmata wanita itu membasahi surat yang dibacanya. Suatu hari seseorang bertanya kepadanya,”Bagaimana rasanya kopi asin itu?” “Sangat enak,” jawabnya.
Share:

Rabu, 25 Maret 2020

Lagu MENGHITUNG BERKAT

Suatu hari Norman Vincent Peale, pakar positive thinking dikunjungi oleh seorang laki-laki yang sudah bosan dengan hidupnya. Laki-laki itu berkata,” Pak Norman, saya lebih suka jika besok pagi saya tidak bangun dari tidur saya.” Dengan tersenyum Norman VP menjawabnya,” Kalau begitu, besok pagi ketika anda bangun, anda harus membayangkan bahwa besok adalah hari terakhir dalam hidup anda. Anda harus mengatakan,” Ini adalah hari terakhir dalam hidupku, untuk setiap kegiatan yang anda lakukan.”
Ketika bangun pagi, laki-laki itu meminta istrinya untuk membuatkan makanan kesukaannya. Ia menikmati makanan itu sebagai sarapan pagi yang terakhir. Setelah selesai makan ia tidak pergi ke kantor, tetapi berbincang-bincang dengan istrinya. Ia menikmati perbincangan itu, karena ia menganggap bahwa itu adalah perbincangan yang terakhir dengan istrinya. Menjelang siang ia pergi berkeliling kota dengan KA, di sepanjang perjalanan ia menikmati pemandangan yang indah. Setelah sore ia pulang ke rumah. Dalam perjalanan itu ia merasa kagum kepada keindahan lampu-lampu yang berwarna-warni di kota itu. Sesampainya di rumah ia menikmati makan malam, setelah itu ia duduk-duduk di halaman untu menikmati suasana malam di alam terbuka. Sambil menikmati minuman segar ia memandang ke langit, melihat bulan dan bintang-bintang. Ia berdecak kagum pada kebesaran Tuhan. Menjelang tengah malam ia masuk ke rumah untuk tidur. Ketika masuk ke kamar, ia melihat wanita yang dinikahinya selama 35 tahun telah tertidur dengan pulas, wajahnya yang mulai keriput itu memancarkan kedamaian. Ia memeluk dan menciumnya dengan hangat, kemudian tidur dengan posisi memeluk istrinya. Dalam hati ia berkata,” Ini adalah hari terakhir aku memelukmu sayang.” Keesokan harinya ketika bangun pagi, ia merasakan sesuatu yang berbeda, hidupnya terasa sangat berarti. Pagi itu juga ia pergi menemui Norman dan menceritakan bahwa semua hal yang dialaminya kemarin merupakan pengalaman yang paling berkesan di sepanjang hidupnya. Akhirnya dengan tersenyum ia mengaku, “ Hidup adalah berkat terindah, selagi Tuhan menganugerahkan waktu dan kesempatan, maka saya akan menikmati hidup ini dengan gembira.”
Share:

Selasa, 24 Maret 2020

Lagu NILAI SEBUAH PEMBERIAN

Ada sebuah kisah Natal yang begitu menyentuh dari sepasang suami istri yang saling mencintai. Sebentar sore mereka akan ke Gereja untuk menghadiri kebaktian Natal di mana semua orang saling memberikan hadiah. Yang membuat pasangan suami istri ini merasa sedih, adalah mereka masing-masing ingin saling memberikan hadiah, hanya saying sekali mereka tidak punya uang untuk membeli hadiah bagi pasangannya.
Sang suami hanya memiliki satu barang yang berharga yaitu sebuah topi mahal. Maka iapun memutuskan untuk menjual topi itu dan membeli sebuah bandul kalung untuk istrinya. Ia ingat, istrinya punya seuntai kalung tetapi tidak ada bandulnya. “Aku ingin istriku memasang bandul di rantai kalungnya malam nanti.” Demikian piker sang suami. Istrinya pun memeras otak untuk mendapatkan hadiah yang akan diberikan kepada suaminya nanti. Satu-satunya barang berharga miliknya adalah seuntai kalung yang mahal. Ia menjual kalung itu lalu membeli hiasan topi yang mahal untuk suaminya. Ketika membuka hadiah masing-masing sejenak mereka berpandangan lalu tertawa bersama. Tidak ada lagi rantai kalung dimana bandul itu bisa dipasang dan tidak ada lagi topi mahal dimana hiasan topi yang indah itu bisa menempel.

Pesan yang terkadung dalam cerita ini adalah mereka masing-masing telah menyerahkan harta mereka yang paling berharga sebagai hadiah bagi pasangan tercinta mereka.
Share:

Senin, 23 Maret 2020

Lagu PIRING KERTAS UNTUK IBU & BAPAK

Ada seorang wanita tua yang sudah lemah fisiknya dan ia seorang janda, tinggal menumpang di rumah anak laki-lakinya. Anaknya ini sudah mempunyai istri dan seorang anak perempuan yang masih kecil. Hari demi hari berlalu, keadaan wanita tua ini semakin lemah dimakan usia. Penglihatan dan pendengarannya pun semakin berkurang. Kadang-kadang pada saat makan kedua tangannya gemetaran, sehingga tidak jarang sendok atau garpunya jatuh, bahkan piring makannya pun jatuh dan pecah. Anak dan menantunya jengkel melihat cara wanita tua itu makan, tetapi tidak mau menolongnya. Pada suatu hari, setelah wanita tua itu menjatuhkan piring lagi, mereka saling berkata satu kepada yang lain,”Saya sudah tidak sabar melihat ibu seperti itu,” kata istrinya. “Saya juga tidak mengerti, bagaimana caranya memberitahu dia,” sahut suaminya. Kemudian mereka mempunyai ide, yaitu menyediakan piring-piring kertas untuk tempat makan wanita tua itu. Setiap kali makan, wanita tua itu duduk memandang dengan mata kosong sambil mengeluarkan airmata membasahi pipinya ke seberang ruangan yang lain. Kadang-kadang anak laki-laki dan menantunya berbicara kepadanya sementara ia makan, tetapi biasanya hanya untuk mengomelinya karena ia telah menjatuhkan sendok, garpu dan piringnya. “Jangan menjatuhkan lagi ya, nanti makan saya jadi tidak enak,” demikian suara yang sering terdengar di telinga wanita tua itu. Suatu malam, anak laki-laki dan istrinya serta anak mereka mendatangi sebuah resepsi pernikahan. Setelah beberapa acara dinikmati tibalah saatnya untuk makan. Di situ disediakan piring-piring kertas untuk tempat buah-buahan atau kue. Beberapa saat kemudian terlihat anak gadis itu mengumpulkan piring-piring kertas bekas yang diletakkan sembarangan oleh para tamu undangan. Orang tuanya dengan agak kesal bertanya,” Apa yang sedang kamu lakukan?” “Aku sedang mengumpulkan piring-piring kertas,” kata gadis itu. “Untuk apa?” tanya ibunya. “Aku mengumpulkan piring-piring kertas ini untuk Bapak dan Ibu tua nanti, supaya tidak ada piring-piring yang pecah lagi,” jelas gadis kecil itu. Kedua orang tuanya memandangi gadis mereka selama beberapa waktu, lalu menangis. Malam itu mereka cepat-cepat pulang untuk menemui wanita tua itu dan memohon maaf karena sikapnya yang tidak baik selama ini. Sejak saat itu mereka melayani ibunya dengan kasih dan tidak lagi memberi piring kertas untuknya ketika makan.
Share:

Kamis, 19 Maret 2020

Lagu SEGELAS SUSU

Ia seorang anak laki-laki miskin yang menjual barang-barang dari rumah ke rumah untuk dapat membiayai sekolahnya. Suatu hari ketika berjualan seperti biasanya, ia sangat kelaparan sedangkan di sekitarnya tidak satupun warung yang menjual makanan. Didorong oleh rasa lapar, ia memutuskan untuk meminta sedikit makanan di rumah berikut yang akan dimasukinya. Tetapi segera ia hilang keberanian untuk meminta makanan ketika seorang wanita cantik membukakan pintu untuknya. Iapun tidak jadi meminta makanan melainkan segelas air putih.
Wanita itu melihat bahwa anak laki-laki itu kelihatan sangat lapar sehingga ia memberikan kepadanya segelas besar susu. Anak laki-laki itu meminum susu dan bertanya,” Berapa yang harus saya bayarkan kepadamu?” “Kau tidak usah memberikan apapun kepdaku. Ibuku mengatakan agar jangan pernah menerima bayaran untuk kebaikan yang kita lakukan,” kata wanita itu. “Aku berterimakasih dengan setulus hatiku,” jawab anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu bernama Howard Kelly kemudian meninggalkan rumah wanita tersebut.
Kejadian itu sudah lama berlalu ketika beberapa tahun kemudian, seorang wanita mengalami sakit keras. Dokter yang menanganinya tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuk menolong wanita itu. Akhirnya ia mengirim wanita yang sakit itu ke kota besar agar diperiksa oleh dokter spesialis. Dr. Howard Kelly yang akan menangani wanita itu, harus mengadakan konsultasi dengan pihak keluarga.
Mendengar nama kampung asal wanita itu, sinar mata yang aneh terpancar dari mata Dr. Kelly. Ia segera berdiri dan pergi ke ruangannya, mengenakan baju prakteknya dan segera menemui wanita sakit itu. Ia pernah mengenal wajah itu dan kini ia memutuskan untuk melakukan yang terbaik agar wanita itu selamat. Sejak hari itu Dr. Kelly memberi perhatian dan perawatan khusus kepadanya.
Setelah menjalani perawatan, wanita itupun sembuh. Dr. Kelly meminta seluruh tagihan yang harus dibayar oleh wanita itu dari bagian administrasi serta melunasinya. Pada bagian pinggir kertas tagihan itu ia membubuhkan sebuah tulisan. Amplop yang berisi tagihan itupun diserahkan kepada si wanita. Wanita itu takut membukanya karena ia sangat yakin bahwa ia tidak akan dapat membayar tagihan itu. Akhirnya ia membuka nya juga dan matanya tertarik pada sebuah tulisan di pinggir kertas tagihan tersebut. Ia membaca tulisan itu, “Dibayar lunas dengan segelas susu.” Tertanda, Dr. Howard Kelly. Airmata sukacita membanjiri mata wanita itu.
Share:

Lagu SEGENGGAM SINAR MATAHARI

Seorang gadis kecil bernama Poppy mempunyai nenek yang sudah lanjut usia dan sudah tidak dapat berjalan lagi. Keluarga Poppy tinggal di atas sebuah bukit. Setiap hari sinar matahari mengintip masuk melewati jendela timur rumah mereka dan sinar itu membuat segala sesuatu tampak cerah dan indah. Kamar neneknya berada di sebelah barat yang mana sinar matahari tidak dapat masuk ke kamar itu. Hal itu membuat Poppy bertanya kepada papanya,” Papa, mengapa matahari tidak mengintip ke kamar nenek?” Poppy tahu bahwa nenek pasti sangat menyukainya. Papanya menjawab,” Matahari tidak bisa masuk dari jendela barat, karena matahari terbit dari sebelah timur.” Nah, kalau begi tu kita putar saja rumah ini. Papanya menjelaskan,” Rumah ini tidak bisa diputar, karena sudah dibangun seperti ini.” Poppy kembali bertanya,” Apakah nenek tidak akan pernah mendapatkan sinar matahari di kamarnya?” Dengan sabar papanya menjawab,” Tentu saja tidak, kecuali engkau membawakannya segenggam sinar matahari.”
Poppy terus memikirkan bagaimana ia dapat membawa segenggam sinar matahari kepada neneknya. Saat berada di kebun ia merasakan sinar matahari menerpa rambut keemasannya, ketika duduk ia melihat sinar matahari ini dalam bajuku dan membawanya
kepada nenek. Ia melompat berdiri kemudian berlari ke kamar neneknya. “Nenek, lihatlah, aku membawa segenggam sinar matahari untukmu.” Poppy membuka bajunya, tetapi sinar matahari sama sekali tidak tampak. Neneknya tersenyum dan berkata,” Sinar matahari itu mengintip di matamu cucuku dan bersinar terang dalam rambut keemasanmu.” Poppy tidak mengerti bagaimana sinar matahari bisa ada di mata dan rambutnya, tetapi ia senang bahwa ia bisa membuat neneknya bahagia. Setiap pagi ia bermain dai taman, kemudian berlari ke kamar neneknya untuk membawa hadiah, yaitu segenggam sinar matahari dalam mata dan rambutnya.

Pesan dari cerita ini adalah betapa berharganya sebuah perhatian, walaupun bentuknya sederhana.
Share: