Lau korea itu seringnya makna lagunya susah kumengerti. Mungkin karena penyampaian berbahasa mereka berbeda dengan kita ya. Lagu ini judulnya memang menyenangkan, tapi isinya menyedihkan.
Gireodeon gyeounae julgot
Pumi jom namneun bamsaek koteu
Geu soge nareul ssok gamchugo
Georeumeul jaechokhae georeosseo
Geureonde saramdeul mari
Neoman ajikdo wae geureoni
Geujeseoya dulleoboni eoneusae bomi
Mengenakan jaket coklat yang buluk sepanjang musim dingin ini, aku tak lagi peduli pada penampilanku. Buat apa? Tak akan ada seseorang yang memperhatikanku. Kusembunyikan diriku rapat-rapat, dalam jaket panjang dan tebal, melindungi tubuhku dan hatiku, dari dinginnya keadaan. Hanya saja, kemudian aku malu. Hatiku dan tubuhku, masih merasa musim dingin belum berlalu. Padahal di luar, musim semi telah datang.
Son japgo georeul saram hana eopsneun naege
Dalkomhan bombarami neomuhae
Karena musim semi tahun ini, tak ada seseorang yang akan menggandeng tanganku, berjalan beriringan denganku, menikmati indahnya bunga-bunga yang bermekaran bersama. Tidak ada lagi yang seperti itu. Musim semi beraroma manis, sungguh pelit padaku. Ia tak membagi keceriaan warna-warni bunga pada hatiku.
Naman ppaego da sarange ppajyeo bomnoraereul bureugo
Kkoccipi pieona nun ape sallanggeoryeodo
Semua orang bergembira tiap musim semi datang. Menyanyikan lagu yang umum dinyanyikan. Lagu cinta yang indah dan membahagiakan. Tapi tidak denganku. Bunga-bunga memang bermekaran di mataku, namun yang ingin kudengar bukanlah nyanyian seperti itu. Aku hanya ingin sebuah kepastian, bahwa harapanku akan terkabulkan.
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Ini bukan kisah tentang keindahan musim semi, bukan pula kisah cinta, ataupun romantisme saat bunga ceri bermekaran.
Sone dahjido anheul mallo
Nal kkumteulgeorige haji mareo
Mam meokgo bakke nagado
Maksang mwo byeol geo ina
Ini adalah lagu cinta yang putus asa, yang lebih kuat dari lagu-lagu lainnya. Begini ceritanya. Aku adalah seorang lajang. Entah mengapa aku merasa dunia ini membiarkanku sendirian, di antara para pasangan yang berbahagia di sekelilingku. Aku merasa sangat kesepian. Mengapa harus aku yang dipilih untuk belum punya pasangan di usiaku sekarang? Tak bergairah mengenakan baju baru yang gemerlapan, toh hanya akan kunikmati sendirian. Melewati jalanan yang sama setiap hari, selalu sendiri, tak menggandeng atau digandeng siapapun. Hidupku masih tetap seperti itu sejak dulu. Namun, kurasa dunia di sekitarku tak mengikuti ritmeku. Dunia menggeliat, berubah setiap waktu. Sekarang, anak-anak kecil saja sudah punya pacar. Aku kapan? Oh, betapa irinya.
Namdeulboda jeolsilhan sarang norae gasareul bulleo bwa
Sumanheun yeonindeul gaunde wae naneun honjaman
Ttokgateun georiwa eojewa gateun oscharim
Nan jejarinde wae sesangeun byeonhan geosman gatji
Harusnya, awal musim semi seperti ini, ada seseorang yang diajak menikmati indahnya bunga cherry yang bermekaran, merah muda sempurna di sepanjang jalan. Entah mengapa, tetap saja aku berjalan sendirian. Harusnya, saat-saat indah seperti ini, aku mengukir memori dengan seseorang, kenangan romantis yang tak kan kulupakan. Tidak bagiku. Luka di hatiku membuatku memilih sendirian, menikmati sebuah kenangan yang pernah singgah, di musim semi yang telah lama lampau. Kau tahu kan, meski berjalan seperti ini sendirian, hatiku sudah hangat. Karena hatiku, dipenuhi harapan lama tentangmu. Bunga cherry yang berguguran, memang membuatku iri karena tak ada pasangan. Di sekelilingku berjalan berduaan. Aku sendirian, tapi di hatiku, ada dirimu. Bunga cherry yang berguguran, bukanlah pertanda musim guguu akan datang. Namun, itu adalah awal musim semi yang menyenangkan.
Nugungawa bomgireul geonilgo hal piryon eopsjiman
Nuguna hanbeonjjeumeun meomulgo sipeun geureon gieogeul
Mandeulgo sipeo tteoreojineun beojkkoccipdo
Endingi anin bomui sijagideus
Setiap orang yang berjalan-jalan di bawah mekarnya bunga cherry, merasakan indahnya jatuh cinta. Aku? Tidak. Tiap kali bunga cherry mekar, aku justru menangisi sebuah perpisahan yang telah lama silam. Bunga yang begitu indah di depan mataku, tak bisa kunikmati dengan sempurna. Karena hatiku, dipenuhi kenangan tentang dirimu. Hatiku yang penuh harapan, ingin mendengar, bahwa kau mengabulkan harapanku.
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Ini lagu tentang musim semi, bunga cherry yang bermekaran, dan cinta. Bukan cinta yang membara seiring terjadinya musim semi. Namun cinta yang putus asa, karena musim semi yang telah lama, merenggutku kembali pada kenangan tentangmu, saat engkau pergi begitu saja.
Gireodeon gyeounae julgot
Pumi jom namneun bamsaek koteu
Geu soge nareul ssok gamchugo
Georeumeul jaechokhae georeosseo
Geureonde saramdeul mari
Neoman ajikdo wae geureoni
Geujeseoya dulleoboni eoneusae bomi
Mengenakan jaket coklat yang buluk sepanjang musim dingin ini, aku tak lagi peduli pada penampilanku. Buat apa? Tak akan ada seseorang yang memperhatikanku. Kusembunyikan diriku rapat-rapat, dalam jaket panjang dan tebal, melindungi tubuhku dan hatiku, dari dinginnya keadaan. Hanya saja, kemudian aku malu. Hatiku dan tubuhku, masih merasa musim dingin belum berlalu. Padahal di luar, musim semi telah datang.
Son japgo georeul saram hana eopsneun naege
Dalkomhan bombarami neomuhae
Karena musim semi tahun ini, tak ada seseorang yang akan menggandeng tanganku, berjalan beriringan denganku, menikmati indahnya bunga-bunga yang bermekaran bersama. Tidak ada lagi yang seperti itu. Musim semi beraroma manis, sungguh pelit padaku. Ia tak membagi keceriaan warna-warni bunga pada hatiku.
Naman ppaego da sarange ppajyeo bomnoraereul bureugo
Kkoccipi pieona nun ape sallanggeoryeodo
Semua orang bergembira tiap musim semi datang. Menyanyikan lagu yang umum dinyanyikan. Lagu cinta yang indah dan membahagiakan. Tapi tidak denganku. Bunga-bunga memang bermekaran di mataku, namun yang ingin kudengar bukanlah nyanyian seperti itu. Aku hanya ingin sebuah kepastian, bahwa harapanku akan terkabulkan.
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Ini bukan kisah tentang keindahan musim semi, bukan pula kisah cinta, ataupun romantisme saat bunga ceri bermekaran.
Sone dahjido anheul mallo
Nal kkumteulgeorige haji mareo
Mam meokgo bakke nagado
Maksang mwo byeol geo ina
Ini adalah lagu cinta yang putus asa, yang lebih kuat dari lagu-lagu lainnya. Begini ceritanya. Aku adalah seorang lajang. Entah mengapa aku merasa dunia ini membiarkanku sendirian, di antara para pasangan yang berbahagia di sekelilingku. Aku merasa sangat kesepian. Mengapa harus aku yang dipilih untuk belum punya pasangan di usiaku sekarang? Tak bergairah mengenakan baju baru yang gemerlapan, toh hanya akan kunikmati sendirian. Melewati jalanan yang sama setiap hari, selalu sendiri, tak menggandeng atau digandeng siapapun. Hidupku masih tetap seperti itu sejak dulu. Namun, kurasa dunia di sekitarku tak mengikuti ritmeku. Dunia menggeliat, berubah setiap waktu. Sekarang, anak-anak kecil saja sudah punya pacar. Aku kapan? Oh, betapa irinya.
Namdeulboda jeolsilhan sarang norae gasareul bulleo bwa
Sumanheun yeonindeul gaunde wae naneun honjaman
Ttokgateun georiwa eojewa gateun oscharim
Nan jejarinde wae sesangeun byeonhan geosman gatji
Harusnya, awal musim semi seperti ini, ada seseorang yang diajak menikmati indahnya bunga cherry yang bermekaran, merah muda sempurna di sepanjang jalan. Entah mengapa, tetap saja aku berjalan sendirian. Harusnya, saat-saat indah seperti ini, aku mengukir memori dengan seseorang, kenangan romantis yang tak kan kulupakan. Tidak bagiku. Luka di hatiku membuatku memilih sendirian, menikmati sebuah kenangan yang pernah singgah, di musim semi yang telah lama lampau. Kau tahu kan, meski berjalan seperti ini sendirian, hatiku sudah hangat. Karena hatiku, dipenuhi harapan lama tentangmu. Bunga cherry yang berguguran, memang membuatku iri karena tak ada pasangan. Di sekelilingku berjalan berduaan. Aku sendirian, tapi di hatiku, ada dirimu. Bunga cherry yang berguguran, bukanlah pertanda musim guguu akan datang. Namun, itu adalah awal musim semi yang menyenangkan.
Nugungawa bomgireul geonilgo hal piryon eopsjiman
Nuguna hanbeonjjeumeun meomulgo sipeun geureon gieogeul
Mandeulgo sipeo tteoreojineun beojkkoccipdo
Endingi anin bomui sijagideus
Setiap orang yang berjalan-jalan di bawah mekarnya bunga cherry, merasakan indahnya jatuh cinta. Aku? Tidak. Tiap kali bunga cherry mekar, aku justru menangisi sebuah perpisahan yang telah lama silam. Bunga yang begitu indah di depan mataku, tak bisa kunikmati dengan sempurna. Karena hatiku, dipenuhi kenangan tentang dirimu. Hatiku yang penuh harapan, ingin mendengar, bahwa kau mengabulkan harapanku.
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Bom sarang beojkkot malgo
Ini lagu tentang musim semi, bunga cherry yang bermekaran, dan cinta. Bukan cinta yang membara seiring terjadinya musim semi. Namun cinta yang putus asa, karena musim semi yang telah lama, merenggutku kembali pada kenangan tentangmu, saat engkau pergi begitu saja.
0 komentar:
Posting Komentar